Asal burung maleo dan keunikanya Burung Maleo atau sering
dikenal dengan sebutan Macrocephalon adalah burung asli endemik pulau
sulawesi. Burung ini termasuk unggas dengan ukuran tubuh sekitar 55 cm.
Walau burung ini tergolong unggas, tetapi burung tersebut menghabiskan
waktunya di daratan. Populasi burung melo di Sulawesi diperkirakan
sekitar 4000 sampai 7000 ekor saja. Maleo di Sulawesi telah mengalami
penurunan populasi sekitar 90 persen sejak tahun 1950.
Burung Maleo
tergolong burung yang hidup tidak berkelompok. Hidup Burung ini sangat
unik, ke mana-mana burung itu selalu berdua dengan pasangan
sehidup-sematinya. Maleo hidup secara monogami. akibat perburuan manusia
untuk mendapatkan telur dan dagingnya maka hewan ini terancam punah dan
menjadi hewan yang dilindungi di sulawesi.
Habitat Melo aslinya adalah daerah sekitar pantai dan daerah yang
memiliki panas bumi yang cukup, karena untuk melanjutkan keturunannya,
Maleo tidak mengerami telurnya sendiri melainkan dikubur dalam tanah
atau pasir yang cukup hangat. Biasanya, di titik yang memiliki suhu
cukup hangat Maleo menggali lubang sedalam 30 Sampai 50 cm, lalu
meletakkan telurnya dan menutupnya kembali dengan tanah sekitar 10
sampi15 cm diatas telur.
Burung maleo merupakan salah satu dari 22 jenis burung dari Suku Mega
Podiidae. Asal-usul maleo atau senkawor dalam bahasa Sulawesi belum
jelas. Sebuah penelitian menyebutkan maleo berasal dari Australia.
Namun, ternyata burung ini hanya di temukan di beberapa wilayah di
Sulawesi. Burung Maleo memiliki ciri ciri yang khas yaitu mempunyai
mahkota jambul di bagian kepalanya. Peneliti menduga, fungsi mahkota itu
semacam alat pendeteksi panas di areal habitat dan peneluran. Sebagai
burung penggali tanah, maleo memiliki kaki dengan selaput yang berfungsi
sebagai pengeruk.Makanan burung maleo adalah biji-bijian seperti
melinjo, semut, dan serangga kecil.
burung maleo |
Telor maleo lebih besar dari ayam karena memiliki nutrisi yang lebih
dibanding unggas biasa. Dan Berat telurnya bisa mencapai 280 gram. Namun
hanya sekitar 60 persen telur maleo menetas dan hidup.
Keunikan Burung Maleo
Sebenarnya sudah kami jelaskan namun mungkin kurang jelas, dan berikut ini kami akan memberikannya kembali keunikan burung asal sulawesi ini :
1. Memiliki Mahkota Jambul
Melo memiliki Jambul di bagian kepalanya, Diduga tonjolan ini dipakai
untuk mendeteksi panas bumi yang sesuai untuk menetaskan telurnya.
2. Tidak suka terbang.
Meskipun melo memiliki sayap dengan bulu yang cukup panjang, namun lebih senang jalan kaki dari pada terbang.
3. Habitat dekat sumber panas bumi.
Maleo hanya bisa hidup di dekat pantai berpasir panas atau di
pegununungan yang memiliki sumber mata air panas atau kondisi geothermal
tertentu. Sebab di daerah dengan sumber panas bumi itu, Maleo mengubur
telurnya dalam pasir.
4. Ukuran Telurnya yang besar.
Maleo memiliki ukuran telur yang besar, mencapai 5 kali lebih besar dari telur ayam. Beratnya antara 240 hingga 270 gram/butir.
5. Maleo tidak mengerami telurnya.
Telur burung Maleo ini dikubur sedalam sekitar 50 cm dalam pasir di
dekat sumber mata air panas atau kondisi geothermal tertentu. Telur yang
ditimbun itu kemudian ditinggalkan begitu saja dan tak pernah diurus
lagi.
6. Monogami.
Maleo adalah monogami spesies (anti poligami) yang dipercaya setia pada
pasangannya. Sepanjang hidupnya, ia hanya mempunyai satu pasangan. Dan
Burung ini tidak akan bertelur lagi setelah pasangannya mati.
7. Anak yang mandiri.
Anak yang baru saja mencapai permukaan tanah sudah memiliki kemampuan untuk terbang dan mencari makan sendiri